Pertanyaan
(A) Apakah Islam mengimani Yesus Kristus?
(B) Apakah dia akan muncul lagi di akhir zaman, dan jika demikian, apakah tujuannya? Apakah ada Nabi lain yang masih hidup? (Abdulla Kunhi, Distrik Kasargod, Kerala).
Dijawab oleh Dr. Zakir Naik dari www.irf.net
(A) Ya, Islam adalah satu-satunya agama non-Kristen, yang mewajibkan pengikutnya untuk beriman kepada Nabi Isa atau yang biasa disebut sebagai Yesus Kristus oleh umat Kristiani. Seseorang tidak bisa menjadi Muslim jika ia tidak beriman kepada Nabi Isa (Yesus Kristus). Kami percaya bahwa ia adalah salah satu rasul terkuat Allah (swt). Kami percaya bahwa ia adalah Mesias, yang diterjemahkan sebagai "Kristus". Kami percaya bahwa ia lahir secara mukjizat, tanpa seorang ayah, dimana banyak orang Kristen di zaman sekarang tidak mempercayainya. Kami percaya bahwa ia membangkitkan orang mati dengan izin Allah. Kami percaya bahwa ia menyembuhkan orang-orang yang buta lahir dan penderita kusta dengan izin Allah.
“Dan (ingatlah) ketika 'Isa ibnu Maryam (Yesus putra Maria) berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu.” (Qs. 61: 6)
Bahkan Islam mewajibkan pengikutnya untuk mengimani tidak hanya Yesus Kristus (as) tapi juga semua Rasul baik sebelum maupun sesudah Yesus. Terdapat dua puluh lima Rasul yang disebutkan namanya dalam Al Qur'an. Allah berfirman dalam Al Qur'an:
"Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya." (Qs. 4: 136)
Dengan demikian keyakinan terhadap para Rasul, termasuk Yesus (as) adalah keimanan penting dalam Islam. Meskipun Yesus (as) disebutkan namanya sebanyak dua puluh lima kali dalam Qur'an, ia juga disebut dengan gelar terhormat lainnya seperti 'Ibnu Maryam' (putra Maryam), sebagai 'Masih' (Kristus), sebagai 'Rasulullah' (Rasul Allah), sebagai 'Abdullah' (hamba Allah), sebagai 'kalimat Allah', sebagai 'roh dari Allah', sebagai 'tanda kekuasaan Allah' dan banyak julukan lainnya yang terdapat dalam lima belas surat yang berbeda dalam Al-Qur'an.
(B) Ini juga membuktikan bahwa umat Islam, berdasarkan ayat Al-Qur'an dan sabda Nabi Muhammad (saw), percaya akan kedatangan Yesus Kristus (as) yang kedua. Dia adalah satu-satunya Nabi Allah yang diangkat hidup-hidup kepada-Nya. Allah berfirman:
“...dan karena ucapan mereka : "Sesungguhnya kami telah membunuh Kristus, Yesus putra Maria, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Yesus bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Yesus, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Yesus. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Yesus kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Qs. 4: 157-158)
Allah menyebutkan kedatangan kedua Yesus Kristus (as) dalam ayat berikut dari Al-Qur'an:
"Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus." (Qs. 43:61)
Alasan mengapa Yesus (as) adalah satu-satunya Nabi Allah yang diangkat hidup-hidup oleh Allah adalah karena ia adalah satu-satunya Nabi yang para "pengikutnya" salah sangka bahwa dia adalah Tuhan. Mereka keliru dengan mengatakan bahwa ia memiliki sifat ilahi. Dengan demikian dia akan kembali lagi ke dunia ini untuk mengklarifikasi semua kesalahpahaman tersebut. Allah berfirman dalam Al Qur'an:
"Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Yesus putera Maria, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?" Yesus menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib.”(Qs. 5: 116)
Ada tidak kurang dari tujuh puluh hadits yang meriwayatkan tentang kedatangan kedua Yesus Kristus (as). Dalam salah satu hadits tersebut, Nabi Muhammad (saw) diriwayatkan telah bersabda:
"Demi Allah Yang jiwaku ada di tangan-Nya, putra Maria (Yesus) akan turun dalam waktu singkat di antara kalian (Muslim) sebagai pemimpin yang adil dan akan mematahkan salib dan membunuh babi dan menghapuskan jizyah (pajak yang diambil dari non Muslim yang berada dalam perlindungan pemerintah Muslim). Kemudian akan ada kelimpahan uang dan tak seorang pun akan menerima zakat." (Sahih Bukhari, Vol. 3. Hadis no. 425)
Dan harus diingat bahwa Yesus Kristus (as), dalam kedatangannya yang kedua tidak akan datang dengan pesan atau wahyu baru. Nabi Muhammad (saw) diriwayatkan telah bersabda:
"Bagaimana keadaan kalian ketika putra Maria (Yesus) turun di antara kalian dan dia akan menghakimi manusia dengan hukum Al-Qur'an dan bukan dengan hukum Gospel." (Sahih Bukhari, Vol. 4. Hadis no. 658)
Mari kita sekarang menganalisis sabda Yesus Kristus (as) dalam Bibel:
"Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaku: Tuan, tuan, bukankah kami bernubuat demi namamu, dan mengusir setan demi namamu, dan mengadakan banyak mukjizat demi namamu juga? Pada waktu itulah aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" [Bibel, Matius 7: 22-23].
Dalam ayat-ayat yang dikutip di atas, Yesus (as) mengatakan bahwa dalam kedatangannya yang kedua, ia akan meminta agar orang-orang enyah dari hadapannya, untuk menjauh dari hadapannya karena dia tidak mengenal mereka. Siapakah orang-orang itu? Apakah Muslim atau Hindu? Jawabannya adalah bukan Hindu maupun Muslim, melainkan Kristen. Ini karena umat Islam atau Hindu tidak pernah melakukan "mukjizat" dalam nama Yesus Kristus (as) dan juga tidak mengusir setan dalam nama Yesus.
Dengan demikian Muslim percaya kepada Yesus Kristus (as) sebagai salah satu Rasul terkuat Allah dan juga mengimani kedatangannya yang kedua.
Sumber: irf.net
Posting Komentar