Jenggot dan Celana Cingkrang di Korea

MEDIA sosial tengah disibukkan dengan kabar seorang artis yang alhamdulillah dengan izin Allah Ia berikan hidayahNya. Dimulai dengan penampilannya yang sekarang berjenggot dan mengenakan celana cingkrang diatas mata kaki. Lanjut kemudian dengan penampilan panggungnya di berbagai even islami bersama da’i dan ustadz lain di Indonesia. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk memberi syarat tetap untuk pihak produksi yang ingin bekerjasama dengannya dalam perfilman.

Kemudian berlanjutlah hidayahNya datang kepada istrinya yang kini memakai hijab.

Saya tidak ingin membahas perubahan keluarga ini. Allaah tentu sudah memilih mereka untuk berjalan diatas jalanNya. Oleh karenanya, Allaah mudahkan segala urusan mereka untuk menempuh jalan tersebut.

Yang jadi sorotan saya atas kejadian ini adalah komentar publik atas perubahan mereka. Saya perlu merasa sangat heran sekali, disaat para artis lain seolah telanjang dan sangat jauh dari nilai agama ataupun norma kesopanan, masyarakat kita begitu gencar menceracau, menunjuk dengan telunjuk, dan tak segan memaki kepada mereka yang Allaah karuniai hidayah. Seolah lelaki yang memiliki jenggot dan bercelana cingkrang adalah teroris yang harus dimusnahkan dari muka bumi.

Jika hanya karena jenggot dan celana yang jadi masalah, mari kita putar memori kita ke belakang, bagaimana penampilan Charles darwin yang lebat dengan jenggotnya. Maka, sebenar-benar teroris adalah Darwin.

Pun sekarang kalau kalian ingin tahu, di Negara ginseng sana yang saat ini menjadi kiblat fashion para remaja, celana cingkrang merupakan trend baru yang sedang in di kalangan para artis sana.

Jadi siapa yang teroris dan yang ketinggalan mode? []